BACAAN DAN TAFSIR SURAT AL-BAQARAH 1 - 10
Bacaan Ayat 1 - 10
Bacaan Arab :
الٓمٓالٓمٓ
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
Bacaan Latin :
alif lām mīm
żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn
wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn
ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn
innallażīna kafarụ sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn
khatamallāhu 'alā qulụbihim wa 'alā sam'ihim, wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm
wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn
yukhādi'ụnallāha wallażīna āmanụ, wa mā yakhda'ụna illā anfusahum wa mā yasy'urụn
fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum 'ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn
Artinya :
- Alif laam miim.
- Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
- (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
- dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
- Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
- Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
- Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
- Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
- Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
- Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Tafsir Ayat 001
الٓمٓ
alif lām mīm
(Alif laam miim) Allah yang lebih mengetahui akan maksudnya.
Tafsir Ayat 002
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
(Kitab ini) {yakni yang dibaca oleh Muhammad saw.} (tidak ada keraguan) {atau kebimbangan} (padanya) {bahwa ia benar-benar dari Allah swt. Kalimat negatif menjadi predikat dari subyek 'Kitab ini', sedangkan kata-kata isyarat 'ini' dipakai sebagai penghormatan.} (menjadi petunjuk) {sebagai predikat kedua, artinya menjadi penuntun} (bagi orang-orang yang bertakwa) {maksudnya orang-orang yang mengusahakan diri mereka supaya menjadi takwa dengan jalan mengikuti perintah dan menjauhi larangan demi menjaga diri dari api neraka.}
Tafsir Ayat 003
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn
(Orang-orang yang beriman) {yang membenarkan} (kepada yang gaib) {yaitu yang tidak kelihatan oleh mereka, seperti kebangkitan, surga dan neraka} (dan mendirikan salat) {artinya melakukannya sebagaimana mestinya} (dan sebagian dari yang Kami berikan kepada mereka) {yang Kami anugerahkan kepada mereka sebagai rezeki} (mereka nafkahkan) {mereka belanjakan untuk jalan menaati Allah.}
Tafsir Ayat 004
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn
(Dan orang-orang yang beriman pada apa yang diturunkan kepadamu) {maksudnya
Alquran,} (dan apa yang diturunkan sebelummu) {yaitu Taurat, Injil dan selainnya }
(serta mereka yakin akan hari akhirat), {artinya mengetahui secara pasti.}
Tafsir Ayat 005
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn
(Merekalah), {yakni orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan di atas }
(yang beroleh petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang
beruntung) {yang akan berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa neraka.}
Tafsir Ayat 006
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
innallażīna kafarụ sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn
(Sesungguhnya orang-orang kafir) {seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan lainnya} (sama saja bagi mereka, apakah kamu beri peringatan) {dibaca, a-andzartahum, yakni dengan dua buah hamzah secara tegas. Dapat pula hamzah yang kedua dilebur menjadi alif hingga hanya tinggal satu hamzah saja yang dibaca panjang} (atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.) {Hal itu telah diketahui oleh Allah, maka janganlah kamu berharap mereka akan beriman. 'Indzar' atau peringatan, artinya pemberitahuan disertai ancaman.}
Tafsir Ayat 007
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
khatamallāhu 'alā qulụbihim wa 'alā sam'ihim, wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm
(Allah mengunci mati hati mereka) {maksudnya menutup rapat hati mereka sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan} (begitu pun pendengaran mereka) {maksudnya alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka dikunci sehingga mereka tidak memperoleh manfaat dari kebenaran yang mereka terima} (sedangkan penglihatan mereka ditutup) {dengan penutup yang menutupinya sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran} (dan bagi mereka siksa yang besar) {yang berat lagi tetap. Terhadap orang-orang munafik diturunkan:}
Tafsir Ayat 008
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn
(Di antara manusia ada orang yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir.") {yaitu hari kiamat, karena hari itu adalah hari terakhir.} (Padahal mereka bukan orang-orang yang beriman). {Di sini ditekankan arti kata 'orang', jika kata ganti yang disebutkan lafalnya, yakni 'mereka'.}
Tafsir Ayat 009
يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
yukhādi'ụnallāha wallażīna āmanụ, wa mā yakhda'ụna illā anfusahum wa mā yasy'urụn
(Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman) {yakni dengan berpura-pura beriman dan menyembunyikan kekafiran guna melindungi diri mereka dari hukum-hukum duniawi} (padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri) {karena bencana tipu daya itu akan kembali menimpa diri mereka sendiri. Di dunia, rahasia mereka akan diketahui juga dengan dibuka Allah kepada Nabi-Nya, sedangkan di akhirat mereka akan menerima hukuman setimpal} (tetapi mereka tidak menyadari) dan tidak menginsafi bahwa tipu daya mereka itu menimpa diri mereka sendiri. Mukhada`ah atau tipu-menipu di sini muncul dari satu pihak, jadi bukan berarti berserikat di antara dua belah pihak. Contoh yang lainnya mu`aqabatul lish yang berarti menghukum pencuri. Menyebutkan Allah di sana hanya merupakan salah satu dari gaya bahasa saja. Menurut suatu qiraat tidak tercantum 'wamaa yasy`uruuna' tetapi 'wamaa yakhda`uuna', artinya 'tetapi mereka tidak berhasil menipu'.
Tafsir Ayat 010
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum 'ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn