Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Ikhlas (QS.112:1-4)
- (Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Esa")
lafal Allah adalah Khabar dari lafal Huwa, sedangkan lafal Ahadun
adalah Badal dari lafal Allah, atau Khabar kedua dari lafal Huwa.
- (Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu)
lafal ayat ini terdiri dari Mubtada dan Khabar; artinya Dia adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu untuk selama-lamanya.
- (Dia tiada beranak) karena tiada yang menyamai-Nya (dan tiada pula diperanakkan) karena mustahil hal ini terjadi bagi-Nya.
- (Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia)
atau yang sebanding dengan-Nya, lafal Lahu berta'alluq kepada lafal
Kufuwan. Lafal Lahu ini didahulukan karena dialah yang menjadi subjek
penafian; kemudian lafal Ahadun diakhirkan letaknya padahal ia sebagai
isim dari lafal Yakun, sedangkan Khabar yang seharusnya berada di akhir
mendahuluinya; demikian itu karena demi menjaga Fashilah atau kesamaan
bunyi pada akhir ayat.(Tafsir Jalalain)